Selasa, 26 Juni 2012

Halaqoh Persilatan Pesantren

Halaqoh Persilatan Pesantren di adakan sebagai wahana silaturahmi antara para Pendekar Pagarnusa Silamba Wiqri dengan Para Pendekar dari Perguruan lainnya juga bertujuan untuk menempa para anggota Perguruan Silat Pagarnusa Silamba Wiqri. Halaqoh Persilatan ini di adakan hasil kerja sama antara Perguruan Pagarnusa Silamba Wiqri dengan Forum Komunikasi Pendekar Persilatan.
Waktu Kegiatan :

Hari     : Rabu
Waktu : Ba’da Isya (Pkl. 20.00 s.d Selesai)
Tempat: Pantai Timur Batu Hiu Ciliang Parigi Ciamis Jawa Barat
Biaya   :Gratis(tidak ada pungutan biaya latihan)

Halaqoh ini diadakan secara terbuka yang dapat diikuti oleh anggota Perguruan Pagar Nusa Silamba Wiqri dan juga warga masyarakat umum.

KH.MAKSUM JAUHARI (GUS MAKSUM SANG PENDEKAR)

Nama Gus Maksum memang selalu identik dengan dunia persilatan, tentu kita tidak asing lagi dengan Nama “PAGAR NUSA” yaitu ikatan pencak silat Nahdlatul ulama yang dididirikan pada tanggal 3 januari 1986 di pondok pesantren Lirboyo oleh para kyai-kyia NU dan sekaligus mengukuhkan Gus Ma’sum sebagai ketuanya.
kh, Maksum jauhari
Gus Maksum lahir di Kanigoro, Kras, Kediri, pada tanggal 8 Agustus 1944, salah seorang cucu pendiri Pondok Pesantren Lirboyo KH Manaf Abdul Karim. Semasa kecil ia belajar kepada orang tuanya KH Abdullah Jauhari di Kanigoro. Ia menempuh pendidikan di SD Kanigoro (1957) lalu melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Lirboyo, namun tidak sampai tamat. Selebihnya, ia lebih senang mengembara ke berbagai daerah untuk berguru ilmu silat, tenaga dalam, pengobatan dan kejadukan .
KH.MA’SUM JAUHARI (GUS MA’SUM SANG PENDEKAR)
Sebagai seorang kiai, Gus Maksum berprilaku nyeleneh menurut adat kebiasaan orang pesantren. Penampilannya nyentrik. Dia berambut gondrong, jengot dan kumis lebat, kain sarungnya hampir mendekati lutut, selalu memakai bakiak. Lalu, seperti kebiasaan orang-orang “jadug” di pesantren, Gus Maksum tidak pernah makan nasi alias ngerowot. Uniknya lagi, dia suka memelihara binatang yang tidak umum. Hingga masa tuanya Gus Maksum memelihara beberapa jenis binatang seperti berbagai jenis ular dan unggas, buaya, kera, orangutan dan sejenisnya.
Dikalangan masyarakat umum, Gus Maksum dikenal sakti mandaraguna. Rambutnya tak mempan dipotong (konon hanya ibundanya yang bisa mencukur rambut Gus Maksum), mulutnya bisa menyemburkan api, punya kekuatan tenaga dalam luar biasa dan mampu mengangkat beban seberat apapun, mampu menaklukkan jin, kebal senjata tajam, tak mempan disantet, dan seterusnya. Di setiap medan laga (dalam dunia persilatan juga dikenal istilah sabung) tak ada yang mungkin berani berhadapan dengan Gus Maksum, dan kehadirannya membuat para pendekar aliran hitam gelagapan. Kharisma Gus Maksum cukup untuk membangkitkan semangat pengembangan ilmu kanuragan di pesantren melalui Pagar Nusa.
Sebagai jenderal utama “pagar NU dan pagar bangsa” Gus Maksum selalu sejalur dengan garis politik Nahdlatul Ulama, namun dia tak pernah terlibat politik praktis, tak kenal dualisme atau dwifungsi. Saat kondisi politik memaksa warga NU berkonfrontasi dengan PKI Gus Maksum menjadi komandan penumpasan PKI beserta antek-anteknya di wilayah Jawa Timur, terutama karesidenan Kediri. Ketika NU bergabung ke dalam PPP maupun ketika PBNU mendeklarasikan PKB, Gus Maksum selalu menjadi jurkam nasional yang menggetarkan podium. Namun dirinya tidak pernah mau menduduki jabatan legislatif ataupun eksekutif. Pendekar ya pendekar! Gus Maksum wafat di Kanigoro pada 21 Januari 2003 lalu dan dimakamkan di pemakaman keluarga Pesantren Lirboyo dengan meninggalkan semangat dan keberanian yang luar biasa.

Ilmu Tenaga Dalam Asmaul Husna

Wiridnya :
“LAU ANZALNAA HADZALQUR’ANA A’LAA JABALIN LARA-AITAHU KHOSYI’AN MUTASHODDI’AN MIN KHOSYYATILLAHI WATILKAL AMTASALU NADIRIBUHAA LINNASI LA’ALLAHUM YATAFAKKARUNA. HUWALLAAHULLADZII LAA ILAAHA ILLA HUWA ‘AALIMULGHOIBI WASYSYAHADATI HUWARRAHMAANIRRAHIIM. HUWALLAAHULLADZII LAA ILAAHA ILLAAHUWALMALIKULQUDDUUSUSSALAMUL MUKMINULMUHAIMINUL ‘AZIIZUL JABBARUL MUTAKABBIRU SUBHAANALLAHI’AMMAA YUSYRIKUUNA. HUWALLAAHULKHOOLLIQULBAARIUL MUSHOUWWIRU LAHUL ASMAUL HUSNAA YUSABBIHU LAHU MAA FIIS SAMAWAATI WAL ARDLI WA HUWAL A’ZIIZUL HAKIIMU.” 11x

Caranya :
Puasa biasa selama 7 hari, hari ke-7 harus hari jumat. Di hari ke-7 setelah berbuka puasa, pada jam 7 malam sampai keesokan harinya (jam 7 pagi) jangan tidur sama sekali. selama 7 hari puasa baca doa diatas 11 kali setelah solat 5 waktu
Pada saat energi tenaga dalam mistik ini hendak dipakai baca doa 1x
Peringatan:
jangan digunakan buat kesombongan,dan jaga diri dari sifat takkabur.Bila ingin mengamalkan aurad ini harus meminta ijazah terdahulu kepada ahlinya.(Satrya Wirang Said)

Pagar Nusa Pembela Ulama

KAWAH - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan bahwa mengawal ulama-ulama NU punya arti penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena turut berjuang dalam merebut dan mempertahankan NKRI. “Mengawal ulama-ulama NU berarti mengawal bangsa Indonesia karena mereka telah ikut berjuang mendirikan bangsa Indonesia,” katanyad pada pembukaan Festival Pagar Nusa 2012 yang berlangsung di OSO Sport Center, Tambun, Bekasi, Jawa Barat, Senin (2/4).

Kang Said, demikian ia akrab disapa, menyatakan, perjuangan ulama NU dalam mendirikan bangsa Indonesia mulai dari perjuangan fisik hingga ideologi. Dalam perjuangan fisik, ulama-ulama NU yang berbasis pesantren-pesantren, ikut berjuang mengusir penjajah. Seperti peristiwa arek Suroboyo mengusir NICA di Jawa Timur.

Sedangkan dalam perjuangan ideologi, alih-alih ingin mendirikan negara Islam, ulama-ulama NU dengan tegas menyatakan komitmennya untuk mendirikan negara damai (darus salam) sebagaimana terekam pada Muktamar NU tahun 1935 di Banjarmasin.

Dalam hal ini, terang alumnus Universitas Ummul Quro, Mekkah itu, dalam merumuskan Pancasila, KH Wahid Hasyim juga ikut terlibat di dalamnya sebagai panitia inti.

Kemudian Kang Said mengamanatkan kepada para pendekar Pagar Nusa supaya "jangan sombong, karena itu perbuatan sia-sia."

"Ingatlah peristiwa perang Hunain ketika zaman Nabi. Waktu itu umat Islam datang dengan jumlah pasukan yang besar. Tapi karena mereka sombong, mereka kalah. Pasukan bercearai-berai," katanya.

Hadir pada kesempatan itu, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yahya Faisal Zaini, Ketua Umum PP Pagar Nusa KH Fuad Anwar, Dewan Khas KH Suyuthi Ghozali, Dewan Pendekar, Dewan Ketabiban, jajaran pengurus Pagar Nusa, pengurus cabang NU Bekasi dan peserta Kejurnas.

Festival Pagar Nusa 2012 berlangsung dari 2-5 April. Agendanya meliputi Kejurnas Pencak Silat, Festival Pencak Silat Tradisional, Sarasehan Pendekar, dan Pengobatan Alternatif. dilansir dari NU online

Cara Membangkitkan Tenaga Dalam

1. Pertama tama, duduk bersila dilantai. konsentrasikan pikiran anda kesatu titik saja. bayangkan seluruh energi dalam tubuh anda mengalir dan rasakan itu.
 2. Angkat kedua tangan anda sejajar didepan dada. lengan merapat kebadan. telapaknya saling berhadap hadapan. seperti sedang akan sungkem. lalu tariklah nafas dalam dalam. sambil tangan anda mulai dijauh dekatkan satu sama lain. ingat tangan jangan bersentuhan. hanya dipompakan antar tangan satu ketangan lainnya.(memancing energinya keluar)
3. Sambil tangan terus begitu. tarik nafas yg dalam dalam lalu buang dengan teratur. kemudian mulailah menggunakan bacaan dzikrullah ini untuk mempercepat proses pengeluaran tenaga dalam tersebut (spt doppingnya lah ) BACAANNYA : YAA...QOWWIYYUU...YA,...MATIIIN.........
4. Bacaan dzikir tersebut diulang ulang terus, dan semakin cepat beriringan dengan tangan anda yg juga makin cepat memompa satu sama lain. ingat, semakin mulai terasa energinya muncul semakin cepat saja anda mainkan gerakan tangan anda memompa.
 5. jika konsentrasi anda benar dan bakat anda besar, maka dalam waktu beberapa menit saja, tangan anda akan bergerak sendiri tanpa dipompa lagi. bahkan jika energi anda besar, tangan itu akan bergerak sampai keatas sangat kencang sekali (seperti putaran kipas angin). bahkan susah untuk dikendalikan. jika anda ingin menghentikan energi tersebut, gampang, tinggal meniatkan berhenti saja maka akan berhenti pula semua itu. 6. jika cara seperti itu sudah berhasil, sekarang kita coba cara yg halus. ulangi sekali lagi semua ritual diatas. hanya kali ini bedanya, tangan anda digerakkan/dipompa satu sama lain secara perlahan saja. bayangkan ditengah antar telapak tangan anda yg satu dengan yg lain ! anda akan merasakan ada seperti bola energi yang seakan menghalangi ditengah tengah. bahkan hawanya akan terasa panas diantara tangan anda. anda pun dapat memegang2 bola energi tersebut spt bola karet yg ditekan tekan.[from forum kaskus]

Minggu, 24 Juni 2012

IPSNU Pagar Nusa


Nama lengkap organisasi ini adalah Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama’ Pagar Nusa disingkat IPSNU Pagar Nusa. Sedangkan Pagar Nusa sendiri merupakan akronim dari Pagar NU dan Bangsa. Di dirikan pada tanggal 3 Januari 1986 di Ponpes Lirboyo Kediri.IPSNU Pagar Nusa adalah satu - satunya wadah yang sah bagi organisasi pencak silat di lingkungan Nahdlatul Ulama’ berdasarkan keputusan Muktamar.Organisasi ini berstatus lembaga milik Nahdlatul Ulama’ yang penyelenggaraan dan pertanggungjawabannya sama sebagaimana lembaga-lembaga NU lainnya.
       Status resmi kelembagaan inilah yang menjadikan Pagar Nusa wajib dilestarikan dan dikembangkan oleh seluruh warga NU dengan mengecualikan pencak silat atau beladiri lainnya.Segala kegiatan yang berhubungan dengan pencak silat dan beladiri dengan segenap aspeknya dari fisik sampai mental, dari pendidikan sampai sistem pengamanan dan lain - lain merupakan bidang garapan bagi lembaga ini.
Pagar Nusa ber-Aqidah ala Ahlussunnah wal Jama’ah dengan asas organisasi Pancasila. Pagar Nusa mengusahakan :
- Berlakunya Ajaran Islam berhaluan Ahlussunnah wal Jama’ah di tengah-tengah kehidupan negara kesatuan - Repubik Indonesia yang ber-Pancasila.
- Pelestarian, pembinaan, dan pengembangan pencak silat baik seni, beladiri, mental spiritual, maupun olahraga / kesehatan khususnya di lingkungan NU maupun di lingkungan warga bangsa lain pada umumnya.
ANGGOTA
Keanggotaan diatur dalam Peraturan Dasar dengan kriteria mudah yaitu warga Nahdlatul Ulama’ :
Mulai kanak - kanak sampai sesepuh ( batasan usia )
Dari yang belum mengenal pencak silat sampai yang mahir ( batasan kemampuan )
Sistem penjenjangan anggota dll, disesuaikan dengan kemampuan, usia, dan kebutuhan
Materi Pencak Silat Pagar Nusa Baku di susun oleh tim yang terdiri dari dewan dan sumber lain dari berbagai aliran asli dari seluruh Indonesia seperti Silamba Wiqri Banten, Cimande, Cikaret, Cikampek, Cikalong, Minang, Mandar, Mataram, dll. secara sistematis dengan metode modern.
Penyusunan jurus baku, baik fisik maupun non fisik dilakukan secara bertahap, memakan waktu bertahun - tahun dan sampai kini masih dilakukan penggalian - penggalian untuk paket selanjutnya.
Materi baku telah dilengkapi Buku Panduan bergambar, Kaset, dan VCD, dapat dibeli di bagian perlengkapan pusat.
FISIK BAKU
Gerak Dasar
Paket Kanak - kanak ( setingkat TK )
Paket I A & B ( setingkat SD )
Paket II A & B ( setingkat SMP )
Paket III A & B ( setingkat SMU )
Paket Beladiri ( setingkat perguruan tinggi )
Pencapaian jurus fisik baku menjadi tolak ukur tingkatan sebagai jenjang latihan. Warna Dasar Badge pada sabuk tingkatan menyesuaikan dengan penjenjangan tersebut.
Pendalaman = Seni Festival, Lomba, dll.
= Beladiri Terapan, Keamanan, dll.
= Olahraga Pertandingan, Senam Massal, dll.
= Kesehatan Pijat, Pernafasan, Obat, dll.
= Dan Lain - Lain.

NON FISIK BAKU
Ijazah
Jurus Asma’ul Husna
Jurus Taqorrub
Pendalaman = Pengisian Badan Langsung / Instan
Pengisian Bertahap Sesuai Jurus
Pengisian Barang
Pengobatan Non Fisik
Atraksi
Do’a
dll.

MANFAAT
Bergabung dengan Pagar Nusa bermanfaat, baik sosio kultural, edukatif maupun personal.

Perguruan Silamba Wiqri


SEKILAS PERGURUAN PAGARNUSA SILAMBA WIQRI

SILAMBAWIQRI singkatan dari “Silat Tenaga Dalam Bathin Wiqoyah dan Riayah”. Ide mendirikan perguruan Silambawiqri di awali melihat fenomena beberapa perguruan silat bela diri yang cukup banyak jenisnya, dari perguruan silat seni seperti Cimande, cikalong dan sebagainya, perguruan silat pernapasan murni seperti garuda putih, dan beberapa perguruan silat kebatinan yang diperoleh dari tirakat puasa dan amalan-amalan hijib. Yang terakhir ini biasanya di kembangkan oleh para ustadz/kyai di pondok pesantren kepada para santrinya, yang sering di sebut ilmu “nyambat”. Dari sekian banyaknya aliran perguruan silat yang ada, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya, sehingga kerap kali terjadi pertikaian di antara anggota perguruan, dengan asumsi perguruan merekalah yang paling baik. Sehingga KH.Drs.Achmad Fathoni Karim,M.Ag seorang Kiai Pendekar Banten alumni Pesantren Tebu Ireng Jombang, merangkumnya dengan “Silamba” (Silat Tenaga Dalam Batin). Yang di gabungkan dengan cita-cita beliau sejak kecil untuk menjadi guru agama, maka dunia pendidikan harus mengalami pembaharuan. Selain dunia pendidikan,K. Achmad Fathoni yang sudah aktif sejak sekolah di dunia organisasi, mengharapkan murid-muridnya juga memiliki kemampuan dalam mengelola organisasi atau menjadi organisatoris dan menjadi pemimpin ummat yang bertanggungjawab.

Dari ide pemikiran tersebut maka KH.Achmad Fathoni menamakan perguruan dengan nama “SILAMBAWIQRI” yaitu singkatan dari Silat Tenaga Dalam Batin (Silamba), Wiqoyah (pendidikan) dan Riayah (Kepemimpinan). Maka K.Ach. Fathoni memberanikan diri untuk membuka perguruan Silambawiqri pada tanggal 29 Agustus 1993 M / 12 Rabiul Awal 1414 H, yang di pararelkan dengan acara Isra’ Mi’raj Nabi SAW sekaligus penerimaan anggota baru Silambawiqri. Yang berlokasi di kampung Palaton, Jaura kecamatan Rangkasbitung,Lebak,Banten.Perguruan Silamba Wiqri setahap demi setahap berkembang luas ke seluruh pelosok nusantara,di antaranya berkembang di wilayah Ciamis Jawa Barat yang di kembangkan salah satunya oleh Dasep S.Ubaidillah yang saat ini menjabat sebagai Ketua Pimpinan Perguruan.

Waktu itu Visi Silambawiqri adalah ; “Berupaya Mencetak Patriot yang Agamis dan Bertanggung Jawab”.
Adapun Misinya yaitu tercermin dari namanya
 

1. Silamba (Silat tenaga dalam Bathin) “Mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang patriotik, memiliki keterampilan silat bela diri, keterampilan tenaga dalam (olah pernapasan), dan kebatinan”. Untuk mewujudkan misi Silamba ini di butuhkan suatu tempat pelatihan yaitu padepokan. Fungsinya sebagai media jihad dan latihan kependekaran, agar dapat melahirkan para pejuang, para pahlawan, para mujahid, para pendekar atau SDM berjiwa patriotik.

2. Wiqoyah (pendidikan) ; kalimat wiqoyah di ambil dari penggalan ayat al-Qur’an surah at-Tahrim ayat 6 yang bunyinya : “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”. Kata
قﻭا bentuk amarnya berarti “hendaklah jaga olehmu”, dalam bentuk masdar (kata benda dasar)nya “wiqoyah” yang artinya “penjagaan, pemeliharaan”. Menurut Ibnu Jarir di dalam kitab tafsirnya mengatakan bahwa untuk dapat mewujudkan ayat tersebut harus melalui lembaga pendidikan. Maka jelaslah bahwa sangat dibutuhkan berdirinya lembaga pendidikan Islam, yang dalam literatur jawa di sebut dengan Pondok Pesantren. Dari lembaga pendidikan di Pondok Pesantren inilah diharapkan dapat melahirkan para pemuka agama, para kyai, para Ustadz dan para santri yang berkualitas. Dengan demikian Misi Wiqoyah (pendidikan) yaitu “mencetak sumber daya manusia yang baik, meningkatkan kualitas SDM yang berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi, terampil menyimak kitab kuning, mahir berbahasa Arab dan Inggris, berakhlak mulia, berkepribadian mandiri, memiliki kepekaan sosial yang tinggi, bela diri untuk bela bangsa dan agama, hormat terhadap hasil ijtihad para ulama,dan menyiapkan kader panutan ummat”

3. Riayah ; kalimat riayah di ambil dari penggalan sebuah hadits Nabi SAW yang bunyinya : “kamu semua adalah pemimpin, dan setiap pemimpin itu akan di mintai pertanggung jawabannya (mas’ulah) atas apa yang di pimpinnya”. Kalimat (
راع) adalah kalimat isim fa’il, dengan bentuk masdarnya yaitu “riayah” yang artinya “kepemimpinan”. Dengan begitu, untuk mewujudkan Riayah, diperlukan wadah pelatihan kepemimpinan sebagai media kaderisasi yaitu organisasi (Nidzom). Maka Misi Riayah adalah : “sebagai media kaderisasi pemimpin yang agamis dan patriotik serta bertanggung jawab”