Rabu, 04 Juli 2012

Bela Diri Praktis Untuk Wanita


Wanita perlu belajar beladiri ? Mengapa tidak?
Beladiri dengan segala jenisnya sudah ada dari jaman dahulu kala, bahkan pada jaman Rosul sudah terdapat beberapa wanita muslimah yang ikut berjihad mengangkat pedang, misalnya Ummu Athiyyah yang tujuh kali ikut perang pada masa Rosul, Nasibah Al Maziniyyah, menjadi srikandi pada perang Uhud, Arrobi’ binti Muawwidz dan lain-lain. Di era awal Silat juga terdapat banyak pendekar muslimah, sebut saja misalnya Cut Nyak Dien yang ahli dalam bermain pedang, pendekar-pendekar lainnya juga sering ikut dalam medan pertempuran bersama pendekar lainnya.

Jumlah pendekar wanita memang tidak sebanyak pendekar laki-laki, baik di era dahulu maupun era sekarang. Di era sekarang bisa kita lihat, misalnya data peserta di Olimpiade Atlanta 1996, ada 26 negara peserta yang tidak mengirim atlet putri.Jumlah negara tersebut berkurang pada Olimpiade Sydney 2000, yakni hanya sembilan negara yang tidak menyertakan atlet putri. Di Sydney pula jumlah atlet putri mencapai 4.063 orang atau 38,2 persen dari total jumlah atlet keseluruhan. Di Athena 2004 kehadiran atlet putri bertambah menjadi 4.306 orang atau 40,7 persen dari total atlet yang ikut serta. Jumlah terbesar sepanjang sejarah. Dari dari di atas secara umum menunjukkan bahwa memang jumlah pegiat olah raga termasuk beladiri lebih diminati oleh pria dibandingkan wanita.

Mengapa hanya sedikit wanita yang menyukai beladiri? Menurut penelusuran penulis, belum ada jawaban yang komprehensif terhadap permasalah ini. Mungkin salah satu hal yang mendasar adalah karena wanita secara psikologis maupun fisiologis lebih menyukai sesuatu yang halus, lembut, mengutamakan perasaan. Selain itu bagi wanita muslimah, mereka mengalami kesulitan ketika akan mengikuti beladiri karena terbatasnya beladiri khusus muslimah. Padahal dari segi manfaat, beladiri selain untuk menjaga kesehatan, menambah stamina juga sangat berguna untuk menjaga diri dari bahaya, karena menurut Catatan Tahunan Komnas Perempuan, setiap tahun jumlah kekerasan kepada wanita selalu meningkat, tahun 2001 setidaknya terjadi 3.169 kasus dan pada tahun 2007 jumlah kasus meningkat menjadi 25.522 kasus.
Sejatinya tidak ada yang praktis di dunia ini, semua hal harus memulai proses yang panjang untuk membuahkan  hasil. Begitu juga dengan bela diri untuk wanita, semua memerlukan latihan dan kedisiplinan, untuk membentuk mental dan raga yang bisa tenang dalam kondisi apapun. Contoh: ketika seorang wanita terjebak dalam situasi yang membahayakan jiwa dan raganya, di mana penyerang bisa 1 orang atau lebih. 
Dimana kekuatan wanita biasa (bukan atlet bela diri/fisik yang lainnya) tidak akan mampu mengalahkan kekuatan fisik pria (tanpa mengurangi rasa hormat saya pada setiap wanita). Seorang wanita  yang terjebak berada dalam situasi yang membahayakan jiwanya harus membela dirinya bahkan dengan cara apapun, agar bisa  pulang ke rumah dalam keadaan sehat dan selamat. Di situlah di perlukan pengetahuan untuk membela diri meskipun anda bukan seorang atlet.
Tetapi di dalam artikel ini saya ingin membagi pengetahuan yang berhubungan dengan bela diri praktis untuk wanita, untuk berbagi.
Sesuai dengan namanya “Bela Diri” adalah kemampuan pembelaan diri dari kondisi yang tidak kita inginkan. Pressure Points adalah area atau zona dalam setiap tubuh manusia yang paling rentan terhadap tekanan, benturan, bahkan remasan.
Karena sekuat apapun manusia pasti memiliki titik kelemahan di dalam tubuh fisik, di dalam anatomi manusia terdapat titik vital yang bilamana terkena tekanan akan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa bahkan kematian. Titik-titik vital ini banyak jumlahnya tetapi kita akan membahas yang tampak oleh mata kita atau umum.
Titik-titik vital ini lah yang dapat digunakan oleh wanita bila diserang oleh orang yang berniat jahat.
Titik-titik vital manusia tersebut terletak pada:

1.    Mata 
2.      Telinga 
3.      Tenggorokan 
4.      Ulu hati 
5.      Rusuk gantung 
6.      Kemaluan/alat vital 
7.      Lutut 
8.      Tulang Kering 
9.      Punggung Kaki
 
Bagian tubuh yang bisa digunakan untuk menyerang/membela diri adalah.
1.      Telapak tangan
2.      Pisau Tangan/ sisi tangan 
3.      Punggung tanggan 
4.      Sikut
5.      Lutut 
6.      Tumit
Ataupun barang bawaan wanita seperti, tas tangan, pulpen, ujung lancip heel sepatu dll yang mampu digunakan untuk membela diri.
Beberapa alat bantu yang murah dan bisa kita buat sendiri serta bisa kita gunakan sebagai alternatif senjata pengamanan bela diri antara lain :
a. Air cabe, merica bubuk yang dicairkan, atau saus pedas yang diencerkan.
Air cabe, merica bubuk cair, atau saus pedas yang diencerkan bisa kita gunakan untuk membuat shock penyerang dengan menyemprotkannya ke mata si penyerang.
b. Sprayer
Penggunaannya sama dengan air cabe, dan dapat kita isi pula dengan merica bubuk yang dicairkan.
c. Pulpen berujung besi
Penggunaannya adalah dengan menusukkannya ke titik rawan tubuh, yaitu ke leher, atau mata, atau ulu hati, sesuai kesempatan dan kemampuan yang ada saat kejadian.
d. Kertas/ buku yang di gulung
Kertas yang digulung memang kelihatan sederhana, akan tetapi ini jika terpaksa bisa kita gunakan sebagai shock therapy bagi orang yang mau mengganggu kita dengan memukulkannya ke wajah khususnya hidung .
e. Gabungan Korek Api Gas dan Bensin
Kita bisa menggunakan juga Bensin yang kita masukkan dalam bekas tempat sampo atau kecap/ saus (yang bisa di buka dengan cepat dan bisa disemprotkan) dipadukan dengan korek api gas yang di setting apinya terbesar.
f. Benda-benda lain yang keras atau yang berujung runcing.
Benda-benda lain yang keras atau yang berujung runcing. Ini jika terpaksa bisa kita gunakan sebagai shock therapy bagi orang yang mau mengganggu kita dengan memukulkannya ke wajah khususnya hidung atau menusukkannya ke titik-titik rawan
g. Jarum pentul
Benda ini biasa digunakan oleh muslimah berkerudung. Penggunaan jarum ini bisa kita selipkan pada baju atau kerudung bagian depan seolah-olah hanya sebagai aksesoris semata
Dan masih banyak lagi yang bisa gunakan sebagai senjata dalam keadaan terdesak, oke, tetap waspada dan salam ciaaat!!!
Yang terpenting adalah kemampuan diri sendiri untuk bisa segera mengusai keadaan dan melakukan 1 serangan cepat dan keras yang melumpuhkan. Karena pertarungan ini bukan untuk mencari piala, maka segera setelah anda dapat meloloskan diri dari penyerang segeralah anda lari menjauh dari tempat tersebut untuk menyelamatkan diri/mencari bantuan/ melaporkan ke pihak berwajib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar