Perguruan Silambawiqri berdiri pada tanggal 29 Agustus 1993 M/ 12 Rabi’ul
Awal 1414 H, di kampung Jaura Palaton Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak,
Provinsi banten. Pendiri dan penggagasnya adalah As-Syeikh Drs. H. Ahmad
Fathoni Karim, sekaligus sebagai Guru Besar Perguruan Silambawiqri. Sebenarnya
pelatihan Silambawiqri sudah di selenggarakan sebelumnya, sewaktu Guru Besar
masih menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jawa Timur.Pelatihan
tersebut di lakukan karena permohonan dalam mengisi program Organisasi Himpunan
Santri Pasundan ( Hispa ), dan pada saat itu anggotanya berjumlah 60 orang,
namun secara resmi Silambawiqri di cetuskan pada tanggal di atas.
Pada tanggal 6 Juni 1983 beliau kembali ke Pondok Pesantren Wasilatul Falah
Rangkasbitung untuk melanjutkan belajar dan di beri tugas selaku Ustadz pada
pondok dan madrasah, serta di ikat dalam jalinan keluarga, yaitu menikah dengan
Ustz. Dra. Mutmainah binti Raslan / Ny. Emi adik kandung KH. Moch. Yusuf pada
tanggal 30 Juni 1983 M / 18 Ramadhan 1404 H. Mulai saat itu Silambawiqri di
dakawahkan di lingkungan keluarga, kerabat, dan beberapa santri Wasilatul Falah
secara tertutup sampai dengan 5 Oktober 1986 M/ 29 Muharam 1407 H.
Pada tanggal 29 Muharam 1407 H/ 5 Oktober 1986 M, Guru Besar bersama
keluarga hijrah ke Kampung Jaura palaton. Identitas pendiri tercium Wakil Ketua
DKM Masjid Al-Muhajirin kampung tersebut, maka beliau di sambut dan di
beri tugas untuk mengajar anak-anak dan remaja, dengan menempati masjid sebagai
tempat pendidikan. Maka da’wah pun di lakukan dengan semi terbuka. Kegiatan ini
di laksanakan setiap malam kecuali malam jum’at dan berlangsung sampai tahun
1988 M, kemudian waktunya di alihkan setelah shalat subuh, berlangsung sampai
tahun 1990 dengan jumlah 62 orang. Latihan pun pernah di lakukan di depan rumah
beliau dengan memilih waktu pada setiap malam jum’at, kegiatan ini berlangsung
sampai dengan tanggal 1 Juli 1992, karena kondisi tidak memungkinkan, maka pada
tanggal 2 Juni 1992 pindah ke BTN Bumi Ciujung Makmur Blok A No.6, dengan
sasaran tempatnya yaitu masjid, Madrasah Al-Muhajirin, lapangan Depag, dan
lapangan halaman rumah milik salah satu warga.
Setelah latihan berjalan secara semi terbuka, beliau pun berinisiatif untuk
menda’wahkan secara terbuka. Di awal tahun 1993 tepatnya tanggal 1 Januari
sampai dengan 31 Mei, beliau mengadakan observasi dan penelitian yang seksama
kepada seluruh anggota sejak angkatan tahun 1983. Atas dasar itulah dalam waktu
15 hari ( 1-15 Juni 1993 ) mengadakan studi kelayakan pada perguruan-perguruan
yang ada di kota Bandung, terutama ke Perguruan Satria Nusantara Bandung dan 2
hari ( 21-22 Juni 1993 ) observasi ke Serpong Tangerang dan kota Jakarta.
Kemudian hasil studi ini di sampaikan kepada anggota terdekat di sekitar Jaura
Palaton Muara Ciujung Timur Rangkasbitung di forum Musyawarah tanggal 8
agustus 1993 dan menyepakati dengan suara bulat membentuk panitia hari jadi
perguruan .
Nama perguruan di ajukan beliau pada musyawarah 12 Agustus 1993 dengan nama
perguruan ”Silat Tenaga Dalam Batin Wiqoyah Riayah” di singkat ”Perguruan
Silambawiqri”, serta di ajukan pula nama-nama calon pengurus dan hari
peresmiannya tanggal 12 Rabi’ul Awal 1414 H / 29 Agustus 1993 M. Pada
musyawarah ini terbentuk Panitia Hari Jadi Perguruan yang di ketuai Drs. Anas
Hidayat dan sekretarisnya Fachrudin dengan biaya penyelenggara Rp. 330.000.
Setelah terbentuk Panitia Peresmian Silambawiqri hasil musyawarah 12 Agustus
1993, bertugas antara lain pendataan anggota sekitar kota Rangkasbitung sampai
dengan 19 Agustus 1993 terhimpun berjumlah 99 orang dan berkat kerja keras
Panitia berhasil mengundang 193 orang terdiri dari anggota 173 orang, Pengurus
Silambawiqri 10 orang, dan pengurus IPSI 4 orang ( A.Sulaha, menjabat sebagai
Ketua harian; Eman sebagai Sekretaris 1 ; Nurbani sebagai Sekretaris Umum ;
Drs. Jamaludin sebagai Seksi Kerohanian ) dan tokoh masyarakat 3 orang.
Jadi anggota Silambawiqri yang menerima AD/ART dan yang sudah memiliki nomor
induk sejak 6 Juni 1993 sampai dengan 29 Agustus 1993 berjumlah 170 orang.
Peresmian Perguruan Silambawiqri pada tanggal 29 Agustus 1993 di paralelkan
dengan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, serta reuni 1 ( Forum
Silaturrahmi 1 Keluarga Besar Perguruan ) tanggal 12 Rabi’ul Awwal 1414 H
dengan dasar ” sekali mendayung beberapa pulau terjangkau”.
Perguruan Silambawiqri di resmikan oleh pengurus IPSI Kabupaten lebak yang
di wakili Bapak Sulaha selaku Ketua Pengurus harian dan di dampingi Sekretaris
Umum, Sekretaris satu, dan Seksi Kerohanian.
Periodisasi Perguruan Silambawiqri di bagi kepada tiga periode yaitu :
Periode Tebu Ireng, Periode sebelum di resmikan, dan Periode setelah di
resmikan. Sekretariat Periode Tebu Ireng 14 April 1982 s/d 2 Juni 1983,
bertempat di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang jawa Timur
Blok M No.6. Sekretariat periode sebelum di resmikan pertama di Pondok
Pesantren Wasilatul Falah 3 Juni 1983 s/d 4 Oktober 1986, kemudian di Kp.Jaura
palaton Muara Ciujung Timur Rangkasbitung 5 Oktober s/d 1 Juni 1992, dan di BTN
Bumi Ciujung makmur Blok A No.3 Rangkasbitung 2 Juni 1992 s/d 29 Agustus 1993.
Periode setelah di resmikan, pertama di Bumi Ciujung Makmur Blok A3 No.6
Rangkasbitung tanggal 20 Agustus 1993 s/d 9 Juni 1994 M. Kemudian di kembangkan
di Pondok Pesantren Fathurrobbaaniy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar