Mungkin
terasa janggal makna dari kolaborasi dalam dunia pencak silat di era modern
saat ini, banyak pula kritikan bahkan kecirigaan yang berlebih menanggapi
pencak silat dalam kolaborasinya dalam sebuah komunitas.
Batasan
atau skat-skat yang selama ini menjadi penjara informasi menyebabkan banyak
ketertinggalan dalam dunia pencak silat, penggalian informasi sudah sejak lama
dilakukan dengan dan oleh beragam media sebut saja Majalah maupun media
elekronik lainnya.
Batasan-batasan
informasi pun semakin diperluas oleh gerakan komunitas dalam pencak silat yang
menyebabkan pesilat melakukan kerjasama yang apik, unik dalam menggali dan
bertukar informasi tentang pencak silat dalam kaidah kolaborasi.
Sebagai
contoh wikipedia adalah salah satu media web yang menggunakan kekuatan
kolaborasi ini, setiap orang dari di belahan dunia manapun saling berbagi dan
memberi informasi tentang apa yang mereka ketahui dan menjadikan wikipedia
sebagai salah satu ensiklopedia terluas dan terlengkap saat ini.
Hal
ini dibangun oleh komunitas “open mind” yang menyadari bahwa informasi
sangatlah penting bagi kehidupan manusia baik sejarah dan perkembangannya, lalu
bagaimana dengan pencak silat?.
Kolaborasi
bisa terjadi bila masing-masing individu dalam hal ini pesilat yang telah
menyadari bahwa informasi mengenai pencak silat adalah milik umum, apalagi
kebenaran informasi akan menjadi tolak ukur karena saling melengkapi satu
dengan yang lainnya.
Sebagai
contoh sebuah aliran yang sulit di telusuri karena ada perguruan silat yang
merahasiakan sejarah aliran tertentu, lalu bagaimana informasi tentang
kebenaran bisa di ungkapkan?, salah satunya karena sesunggunya informasi adalah
milik umum dan apapun yang dirahasiakan atau di tutupi akan tetap kembali
menjadi milik umum atau public.
Dalam
fenomena berkomunitas dibutuhkan hal-hal berikut antara lain :
1. Opennes – keterbukaan
2. Sharing – berbagi
3. Action global – bertindak global
4. Peering – kerjasama
2. Sharing – berbagi
3. Action global – bertindak global
4. Peering – kerjasama
Empat
syarat inilah yang akan menentukan berkembangnya komunitas dalam menggali
pencak silat dalam berbagai aspek dan sejarahnya. Dalam komunitas pola hubungan
antar pesilat dibentuk, dan disertai dengan kegiatan, kecendurungan ini akan
menghasilkan sebuah fenomena pencak silat menjadi sebuah beladiri yang terjaga,
terlindungi, terawat dan terbuka.
Walaupun
ada sebagian pesilat yang mengkritik dengan tajam tentang tujuan berkomunitas
tapi hal ini tidak akan berlangsung lama, karena umumnya setalah mereka
mengetahui, merasakan bagaimana komunitas itu bekerja disinilah kesadaran dan
kerbukaannya mulai tumbuh.
Komunitas
hadir karena ruang informasi yang sempit dan terbatas, dan situasi ini memang
sengaja di ciptakan oleh beberapa perguruan yang sengaja menutup rapat-rapat
perguruannya karena ada hal-hal yang tidak ingin diketahui public, padahal
kalau mau jujur perguruan tersebut mendapatkan atau mengolah jurus-jurusnya
dari aliran yang berkembang saat itu, lalu di kolaborasikan di dalam
perguruannya dan jadilah sebuah perguruan yang memiliki jurus-jurus yang handal.
Lain halnya bila perguruan tersebut memang terbatas dalam pengelolaannya,
sehingga tidak tersedia Sumber daya manusia yang mampu.
Dari
sini bisa di tarik kesimpulan bahwa silat bukanlah milik sebuah perguruan
tertentu, kewajiban sebuah perguruan adalah menjaga kemurnian alirannya dengan
baik dengan memberikan informasi yang benar, bukan di tutupi. Karena dengan
menutup diri, informasi akan tersumbat dan menyebabkan orang lain salah dalam
memandang perguruan tersebut.
Kini
saatnya pesilat harus membuka diri, tidak ada batasan seorang pesilat untuk
belajar lebih jauh, berikan informasi yang benar dan catatlah semua sejarah
dalam dokumentasi yang baik, jangan sampai silat kita ini terus menerus menjadi
anak tiri di negerinya sendiri.(silat.blogsome.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar